Jumat, 30 November 2007

Antara Akal dan Perasaan

Akal pertinbangan dan perasaan hati laksana kemudi dan layar dalam mengarungi bahtera jiwa. Jika salah satu layar atau kemudi itu patah, kita hanya dapat mengambang terombang-ambing gelombang atau lumpuh tanpa daya di tengah samudera yang diibaratkan jalan kehidupan. Sebab akal yang sendiri mengemudi, laksana tenaga yang menjebak diri. Sedang perasaan yang tidak terkendali bagai api yang menghanguskan diri. Perasaan kita yang terlalu peka terkadang membuat orang-orang di sekitar kita sulit untuk mengerti kita, bahkan mungkin kadang diri kita sendiri juga sulit untuk mengerti kita. Tetapi jika kita hanya meggunakan akal saja tanpa memperdulikan perasaan, kita juga dapat membuat orang lain terluka.

1 komentar:

thisissuci mengatakan...

puitis b.g.t sih mba'....





gantian komen y...!